Sabtu, 28 Juni 2008

MAHASISWA yang inTELEK*tual


Masih maraknya demo-demo dikalangan mahasiswa yang menolak kebijakan pemerintah tentang kenaikan BBM di Ibu Kota yang mengatas-namakan demi kepentingan rakyat selalu berujung pada tindakan anarki. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa UNAS yang akhirnya berujung dengan bentrokan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Tak sedikit mahasiswa yang diamankan oleh polisi karena dianggap sebagai penyulut kerusuhan.

Dan yang paling hangat, demo yang dilakukan mahasiswa ATMA JAYA Jakarta (sebenarnya tidak hanya mahasiswa ATMA JAYA Jakarta saja, ada beberapa mahasiswa dari Yogyakarta yang ikut demo dan tertangakap aparat kepolisian saat akan kembali ke Yogyakarta ). Dalam demo tersebut para mahasiswa menghancurkan, membakar mobil milik perintah dan mencorat-coret pos polisi di kawasan ( wah saya lupa… ).

Yang menjadi pertanyaan adalah, siapakah penyebab tindakan anarki ini, apakah dari pihak mahasiswa atau dari pihak kepolisian dan kenapa setiap ada demonstrasi harus berakhir dengan kekerasan. Mahasiswa yang identik dengan nama “calon intelektual” (ho’oh po? ) kenapa melakukan tindakan-tindakan yang sebenarnya malah merugikan diri sendiri dan orang lain, ya dapat kita lihat bangunan dan benda di sekitar area demonstrasi rusak karena bentrok, masyarakat yang tinggal di kawasan demonstrasi merasa tidak tenang dan aman. Pada hal mereka mengembor-gemborkan “DEMI RAKYAT“. Achhh… bullshit (maaf ).


Sekarang ini yang dibutuhkan masyarakat Indonesia bukanlah turunnya harga BBM tetapi peningkatan taraf hidup, caranya ya kerja lebih keras lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih. Lha klo ga’ punya kerjaan…. Ya nyari kerja dong, atau buat lapangan kerja, jangan mengandalin orang mlulu.

Saya sebagai mahasiswa sebenarnya juga malu dengan kejadian-kejadian di atas, seharusnya kita ( para mahasiswa ) sebagai calon intelektual putar otak, melakukan sesuatu yang benar-benar demi dan berarti untuk rakyat. Ya misal membuat energi alternatif kek atau membuat lapangan kerja. Apa kita tidak malu, siapa sich penemu-penemu energi alternatif saat ini. Mereka bukan dari kalangan mhasiswa tetapi dari kalangan masyarakat biasa, trus mahasiswanya ngapain ? . jangan cuma jadi inTELEK*tual dong…

*telek = tai